Blogger Widgets

Rabu, 25 November 2015

Topologi Jaringan






Hello, Blogger Friends. Kali ini Saya akan membahas mengenai Topologi Jaringan. Untuk lebih jelasnya ayo kita lihat bersama-sama. Let's check this out...



Kali ini Saya akan membahas mengenai Topologi Jaringan. Topologi Jaringan, sering disebut juga dengan Network Topology dalam Bahasa Inggris, adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.

Gambar 1.1
Jadi, secara singkatnya Topologi Jaringan adalah suatu cara atau konsep untuk menghubungkan beberapa atau banyak komputer sekaligus menjadi suatu jaringan yang saling terkoneksi. Dan setiap macam Topologi Jaringan komputer akan berbeda dari segi kecepatan pengiriman data, biaya pembuatan, serta kemudahan dalam proses maintenance nya. Dan juga setiap jenis Topologi Jaringan komputer memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing.

Secara lebih spesifiknya, Topologi Jaringan dapat dibagi menjadi 6 kategori utama seperti di bawah ini:



  1. Topologi Bintang (Star Topology)




Gambar 2.1
Topologi Bintang, sering disebut juga dengan Star Topology dalam Bahasa Inggris, merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi Bintang bisa diartikan juga sebagai suatu cara untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer yang lainnya sehingga dapat membentuk jaringan berupa bentuk bintang (star). Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.


Gambar 2.2
Topologi Bintang mempunyai bentuk seperti bintang / star, setiap node tersambung secara terpusat pada sebuah perangkat keras Hub atau Switch. Hub atau Switch yang dipakai untuk menghubungkan setiap node dalam jaringan LAN.  Piranti ini sering dipakai dalam Topologi Star dan Extended Star. Yang membedakan antara Hub dan Switch yaitu kecepatan transfer datanya. Kabel yang dipakai pada topologi ini adalah kabel UTP dengan konektor RJ-45.


Prinsip Topologi Bintang adalah kontrol terpusat, seluruh link harus melalui pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan stasiun primer/ server sedangkan yang lainnya dinamakan Stasiun Sekunder / Client Server. Pada saat hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap Client Server dapat menggunakan hubungan jaringan sewaktu-waktu tanpa menunggu perintah dari server.

-   Kelebihan Dari Topologi Bintang:


  • Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
  • Tingkat keamanan termasuk tinggi.
  • Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
  • Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
  • Akses Kontrol terpusat.
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan / kerusakan pengelolaan jaringan.

-   Kekurangan Dari Topologi Bintang:


  • Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
  • Boros dalam pemakaian kabel.
  • HUB / SWITCH jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
  • Peran hub sangat sensitif sehingga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
  • Jaringan tergantung pada terminal pusat.
  • Jika menggunakan HUB dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
  • Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.
       

       2. Topologi Cincin (Ring Topology)




Gambar 3.1
Topologi Cincin, sering disebut juga dengan Ring Topology dalam Bahasa Inggris, adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin.

Kabel yang digunakan dalam Topologi Cincin merupakan kabel BNC, oleh sebab itu tidak mempunyai ujung maka tidak dibutuhkan terminator. Tetapi topologi ini sudah banyak ditinggalkan karena mempunyai kelemahan yang serupa dengan Topologi Bus selain itu, pengembangan jaringan dengan menggunakan Topologi Cincin ini relatif sulit dilakukan.
Gambar 3.2


Pada Topologi Cincin, masing-masing titik / node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh TOKEN.

TOKEN berisi informasi bersamaan dengan data yang berasal dari komputer sumber, token kemudian akan melewati titik / node dan akan memeriksa apakah informasi data tersebut digunakan oleh titik / node yang bersangkutan, jika ya maka token akan memberikan data yang diminta oleh node untuk kemudian kembali berjalan ke titik / node berikutnya dalam jaringan. Jika tidak maka token akan melewati titik / node sambil membawa data menuju ke titik / node berikutnya. proses ini akan terus berlangsung hingga sinyal data mencapi tujuannya.

Dengan cara kerja seperti ini maka kekuatan sinyal dalam aliran data dapat terjaga. Kemampuan sinyal data dalam melakukan perjalanan disepanjang lingkaran adalah hal yang sangat vital dalam Topologi Cincin.

Pada Topologi Cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi Cincin digunakan dalam jaringuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

-   Kelebihan Dari Topologi Cincin: 



  • Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan.
  • Memiliki performa yang lebih baik daripada Topologi Bus, bahkan untuk aliran data yang berat sekalipun.
  • Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.
  • Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point.
  • Hemat kabel.
  • Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data.

-   Kekurangan Dari Topologi Cincin: 



  • Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).
  • Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
  • Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik / node yang terdapat pada jaringan.
  • Lebih sulit untuk dikonfigurasi daripada Topologi Bintang.
  • Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles.


      3. Topologi Bus (Bus Topology)



Gambar 4.1
Topologi Bus, sering disebut juga dengan Bus Topology dalam Bahasa Inggris, merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50 ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel sepaksi yang digunakan benar-benar cocok atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang digunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis Fiber Optic (yang kemudian digabungkan dengan Topologi Bintang untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Gambar 4.2

Pada Topologi Bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel Connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men-tap Ethernetnya sepanjang kabel.

Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Sebenarnya Topologi ini cukup sederhana serta mudah ditangani, tetapi saat ini telah banyak ditinggalkan dikarenakan padatnya lalu lintas data dan jika terdapat satu node yang rusak maka seluruh jaringan tidak bisa berfungsi.

-   Ciri-Ciri Topologi Bus: 

  1. Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris.
  2. Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal / komputer.
  3. Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer.
  4. Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T.
  5. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor.
  6. Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain.
  7. Susah melakukan pelacakan masalah.
  8. Discontinue Support.

-   Kelebihan Dari Topologi Bus: 

  • Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
  • Hemat kabel.
  • Layout kabel sederhana.

-   Kekurangan Dari Topologi Bus: 

  • Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
  • Kepadatan pada jalur lalu lintas.
  • Diperlukan Repeater untuk jarak jauh.


      4. Topologi Jala (Mesh Topology)



Gambar 5.1
Topologi Jala, sering disebut juga dengan Mesh Topology dalam Bahasa Inggris, adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam Topologi Jala setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (Dedicated Links).

Tiap-tiap node dalam Topologi Jala tidak hanya berfungsi sebagai penerima data untuk dirinya sendiri namun juga sebagai penyedia data untuk perangkat / node yang lainnya.

Gambar 5.2
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi jala ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input / Output (I / O Ports).

Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk Topologi Jala maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5 (5 - 1) / 2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki Port I / O sebanyak 5 - 1 = 4 Port. Topologi Jala ini hampir tidak pernah digunakan karena sulit ditangani dan juga boros kabel.

Dalam Topologi Jala terdapat 2 tipe yang dikenal yaitu Full Connected dan Partial Connected: 

Gambar 5.3

-   Tipe Full Connected: 

Adalah Tipe yang seluruh perangkat / node dalam suatu jaringan saling terhubung antara satu dengan yang lainnya.

-   Tipe Partial Connected: 

Adalah Tipe yang memiliki perangkat yang saling berhubungan hanya beberapa saja.



-   Kelebihan Dari Topologi Jala: 

  • Hubungan Dedicated Links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai / sharing).
  • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi Komputer A dengan Komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi Komputer A dengan komputer lainnya.
  • Privacy dan Security pada Topologi Jala lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
  • Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

-   Kekurangan Dari Topologi Jala: 

  • Membutuhkan banyak kabel dan Port I / O. semakin banyak komputer di dalam Topologi Jala maka diperlukan semakin banyak kabel links dan Port I / O.
  • Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
  • Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, Topologi Jala biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (Hybrid Network).


      5. Topologi Pohon (Tree Topology)



Gambar 6.1

Topologi Pohon, sering disebut juga dengan Tree Topology dalam Bahasa Inggris, adalah kombinasi karakteristik antara Topologi Bintang dan Topologi Bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan Topologi Bintang yang dihubungkan dalam satu Topologi Bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.



Gambar 6.2
Topologi Jaringan ini disebut juga sebagai Topologi Jaringan Bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi Jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.



Pada Jaringan Pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu.





-   Kelebihan Dari Topologi Pohon: 

  • Mudah mengembangkan menjadi jaringan luas.
  • Mudahnya mendeteksi kerusakan atau kesalaahan.
  • Manajemen data yang baik.


-   Kekurangan Dari Topologi Pohon: 

  • Kinerja yang lambat.
  • Hub menjadi peran penting.
  • Menggunakan biaya yang banyak karena menggunakan banyak kabel dan hub.
  • Jika komputer yang ada di tingkat tinggi mengalami masalah, maka komputer yang dibawahnya juga mengalami masalah.


   6.  Topologi Runtut (Linear Topology)




Gambar 7.1
Topologi Runtut, sering disebut juga dengan Linear Topology dalam Bahasa Inggris, biasa disebut juga dengan sebutan Topologi Bus Beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah Penamat (Terminator).

Gambar 7.2
Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector: Penyambung Bahari Britania), sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer.


Inilah beberapa Penyambung yang digunakan di dalam Topologi Runtut: 

  1. Penyambung Kabel BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke Penyambung-T.
  2. Penyambung-T BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke komputer.
  3. Penyambung Tabung BNC (BNC Barrel Connector) digunakan untuk menyambung 2 Kabel BNC.
  4. Penamat BNC digunakan ntuk menandai akhir dari Topologi Bus.


-   Kelebihan Dari Topologi Runtut: 

  • Hemat kabel.
  • Tata letak kabel sederhana.
  • Mudah dikembangkan.
  • Tidak butuh kendali pusat.
  • Penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
-   Kekurangan Dari Topologi Runtut: 
  • Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.
  • Kepadatan lalu lintas tinggi.
  • Keamanan data kurang terjamin.
  • Kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah.
  • Diperlukan Pengulang (Repeater) untuk jarak jauh.

Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan Topologi Jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Topologi-Topologi ini sering Kita temui di kehidupan sehari-hari, namun Kita tak menyadarinya. Topologi pertama yang digunakan adalah Topologi Bus. Semua Topologi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.


Sekian dahulu pembahasan Saya mengenai beberapa jenis Topologi Jaringan. Sebenarnya sih masih ada 3 Jenis Topologi Jaringan lagi, namun 3 Jenis ini tidaklah termasuk ke dalam Jenis Topologi Jaringan yang utama dan juga jarang Kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga Jenis Topologi Jaringan yang tersisa adalah: 

  • Topologi Siaran (Broadcast Topology)
  • Topologi Hierarki (Hierarchical Topology)
  • Topologi Ujung Ke Ujung (Peer To Peer Topology)

Namun, ketiga Jenis Topologi Jaringan tersebut mungkin akan Saya bahas secara terpisah di Postingan selanjutnya. Okay, thanks to read my post and see You and have a nice day... Good Luck...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar